Blog ini terkait tentang semua khas nusantara, mulai dari kuliner, budaya, permainan, tradisi, dan lain-lain.

Mengenal Permainan Kelereng Khas Nusantara

;
Permainan Kelereng merupakan jenis permainan rakyat nan banyak digemari terutama oleh anak-anak. Kelereng atau gundu merupakan mainan kecil berbentuk bulat nan terbuat dari kaca, agate atau tanah liat. Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya setengah inci atau 1,25 cm dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik. 

Kelereng awalnya merupakan mainan bola kecil nan digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai permainan. Secara tradisional, kelereng terbuat dari batu berharga nan kelereng diberi nama, namun, tanah liat, batu akik dan kaca sering digunakan juga. Ukuran bervariasi dan teknik buat bermain tergantung pada permainan itu sendiri. Kelereng dikumpulkan oleh pemain dan orang-orang buat nostalgia, keindahan dan bermain game sederhana. Menurut buku tahun 1998 berjudul Kelereng: 101 How To Play, kelereng berasal di Roma Antik dan Mesir. Mainan bola kecil nan dinamai kata Latin buat "batu mahal.
Ada beberapa jenis peraturan, diantaranya pot-potan dan ban-banan atau jarum-jaruman. Namun, ide dasarnya sama yaitu mengarahkan kelereng penembak menuju kelereng target. Untuk p
ot-potan permainanya adalah membuat gambar persegi yang diantara titik bidangnya diletakkan kelereng kita dan kelereng lawan. Dan selanjutnya saling mengeluarkan kelereng yang ada dalam persegi tersebut. Dan jika keluar dari persegi maka kelereng tersebut akan menjadi hak milik sang penembak. Selain pot-potan ada juga yang lain. Yaitu dengan membuat garis lingkaran dan meletakkan kelereng target dan siapa yang paling banyak mengeluarkan kelereng target, maka dialah pemenangnya.
Cara biasa dalam bermain kelereng
  1. Gambar lingkaran kecil di tanah. Semua anak menaruh sebutir kelereng di dalam lingkaran.
  2. Lalu semua anak berdiri kira-kira satu meter dari lingkaran, di belakang sebuah garis. Secara bergantian, lemparkan sebutir kelereng lainnya ke arah lingkaran. Anak  yang kelerengnya paling jauh dari lingkaran, boleh main lebih dulu.
  3. Dia harus memakai kelereng yang ada di luar lingkaran sebagai “Penyerang” untuk memukul kelereng di dalam lingkaran keluar. Kalau berhasil melakukannya, maka ia boleh menyimpan setiap kelereng yang kena jentik.
  4. Cara menjentik kelereng: pertemukan ibu jari dengan jari tengah. Sentilkan kedua jari tepat pada gundu.
  5. Kelereng “Penyerang” harus tetap tinggal di dalam lingkaran. Kalau tidak, maka anak yang memilikinya akan kehilangan kelereng tersebut.
  6. Pemenang adalah anak yang mengumpulkan kelereng atau gundu terbanyak




Mengenal Permainan Kelereng Khas Nusantara