Tari Rondhing adalah suatu drama tari komedi tradisional, yang menggambarkan tentang kegiatan baris-berbaris pada jaman penjajahan.Karenanya, seni tari asli Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini, disebut juga tari baris. Ada pula yang menyebutnya tari kenca atau hentak, karena gerak tariannya dominan berupa gerak kaki yang dihentak-hentakkan ke lantai. Tari rondhing ditarikan oleh lima orang. Pada tarian ini tergambar pola baris-berbaris ibarat sebuah pasukan. Oleh karena itu, tari rondhing juga disebut tari baris. Rondhing ini kan berasal dari "rot" artinya mundur, dan "kot-konding" artinya bertolak pinggang. Jadi tari rondhing ini memang menggambarkan tarian sebuah pasukan bagaimana saat melakukan baris-berbaris.
Nilai filosofis yanng terkandung dalam kedua jenis tari ini, diangkat dari perjuangan masyarakat kota Pamekasan ketika melawan kompeni pada masa penjajahan Belanda dulu. Sebagaimana tari 'rondhing', tari topeng 'gethak' juga mengandung nilai filosofis perjuangan warga Pamekasan saat berupaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dulu.
Tarian Rondhing dipentaskan oleh enam orang penari. Biasanya, tarian ini ditampilkan pada saat acara penyambutan tamu penting. Enam penari yang seluruhnya gadis remaja ini, tampak lincah dan tegap. Kaki-kaki mereka terus menghentak-hentak lantai marmer pendopo.